
Palembang, Sriwijaya-hariini.com – Dalam rangka memperkuat kualitas layanan ketenagakerjaan dan menyiapkan tenaga profesional di bidang fungsional pengantar kerja, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI menggelar Coaching Clinic Penyusunan Kebutuhan Pengantar Kerja Tahun 2025, bertempat di Hotel Harper Palembang, Kamis (9/10).
Kegiatan strategis ini diikuti oleh perwakilan dari 17 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan, dengan tujuan melakukan pemetaan dan penyusunan kebutuhan formasi pengantar kerja yang akan menjadi dasar penetapan jabatan fungsional di daerah masing-masing.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Drs. H. Edward Candra, M.H., dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya Kementerian Ketenagakerjaan dalam meluncurkan penyusunan analisis jabatan pengantar kerja.
“Tenaga pengantar kerja memiliki peran yang sangat vital dalam menghubungkan antara dunia kerja dan pencari kerja. Mereka tidak hanya menjadi penyambung, tetapi juga pendamping yang memahami proses perekrutan secara komprehensif dan transparan,” ujar Edward Candra.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung penuh pembentukan badan fungsional tenaga kerja, agar setiap daerah memiliki sumber daya yang profesional dalam melayani masyarakat pencari kerja.
“Kita harapkan hasil dari coaching clinic ini konkret, datanya jelas dan bisa segera diusulkan untuk dijadikan dasar penyusunan formasi jabatan fungsional tenaga kerja ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Bina Tenaga Kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan RI Soman Wisnu Darma menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional penyusunan analisis jabatan ketenagakerjaan, khususnya untuk menentukan kebutuhan pengantar kerja di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Melalui analisis ini kita akan mengetahui berapa kebutuhan pengantar kerja di setiap daerah, mulai dari level pertama, muda, hingga madya. Data ini akan menjadi acuan penting dalam menentukan formasi dan pengembangan kompetensi tenaga kerja di Sumatera Selatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, hasil pemetaan ini akan memberikan manfaat besar bagi sistem ketenagakerjaan nasional, terutama dalam mempertemukan pencari kerja dengan penyedia kerja secara lebih efektif dan profesional.
“Dengan adanya pengantar kerja yang kompeten, maka proses penyaluran tenaga kerja menjadi lebih terarah. Pengantar kerja juga dapat memberikan rekomendasi kepada pencari kerja untuk meningkatkan kompetensi sebelum masuk ke dunia kerja,” jelasnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa pengantar kerja harus merupakan pegawai pemerintah (ASN atau PPPK) agar memiliki legalitas dan tanggung jawab yang jelas. Setelah melalui uji kompetensi dan pelatihan, mereka akan ditetapkan secara resmi sebagai pejabat fungsional pengantar kerja.
Kegiatan coaching clinic ini juga diharapkan dapat mempercepat proses penyusunan analisis beban kerja (ABK) dan analisis jabatan (Anjab) di seluruh daerah, yang nantinya akan diajukan ke Kementerian Ketenagakerjaan untuk penetapan formasi dan pelatihan lanjutan.
“Target kita, seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan sudah memiliki data kebutuhan tenaga kerja yang akurat. Dengan begitu, pengembangan sumber daya manusia dan peluang kerja bisa tumbuh selaras dengan kebutuhan industri dan masyarakat,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam mendukung visi “Sumsel Maju untuk Semua”, dengan menghadirkan sistem ketenagakerjaan yang profesional, adaptif, dan berkelanjutan guna menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi. (Nopi)